Kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Yang Tak Mempan Dibakar Api
Nabi Ibrahim As adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam dan berdakwah pada kaum Kaldan yang dipimpin oleh Raja Namrud yang terkenal sangat angkuh. Kaum ini sangat terkenal dengan kebiasaan yang menyembah berhala.
Nabi Ibrahim As Termasuk Ulul Azmi
Kata Ibrahim ini disebut di dalam Al Qur’an sebanyak 69 kali di dalam 25 surat. Kata Ibrahim ini berarti isim dengan bahasa Arab Abun Rokhim yang berarti seorang bapak penyayang. Diberikan nama seperti itu karena beliau merupakan rasuk dengan hati yang lembut, penyayang, dan penyantun sehingga bisa menjadi panutan. Nabi Ibrahim As termasuk ke dalam golongan rasul Ulul Azmi dan memperoleh sebutan Kholilurrohman dan juga Abul Ambiya. Kelahiran Nabi Ibrahim As dan Nabi Nuh berjarak 2640 tahun. Tak ada yang memisahkan kedua nabi tersebut kecuali Nabi Sholeh dan Nabi Hud AS.
Kelahiran Nabi Ibrahim Dimimpikan Raja Namrud
Sebelum Nabi Ibrahim As lahir di dunia sebagai seorang rasul, ternyata kelahirannya dimimpikan oleh Raja Namrud, sang penguasa kaum Kaldan. Sang Raja bermimpi ada seorang anak laki-laki yang masuk ke kamarnya dan mendekatinya. Kemudian, tangan anak itu berusaha meraih mahkota yang dipakainya dan melepaskannya. Anak kecil itu membanting mahkotanya dengan keras sehingga hancur berkeping-keping. Anehnya sang Raja tak bisa berbuat apa-apa. Kemudian, dia terbangun dari mimpinya dengan kondisi penuh dengan keringat dingin ketakutan.
Lalu, keesokan harinya, Raja Namrud mengumpulkan semua peramal untuk menjelaskan arti mimpinya. Ada salah satu peramal yang menyatakan bahwa mimpi tersebut suatu pertanda kehancuran Raja Namrud. Akan ada seorang anak laki-laki yang lahir yang akan mampu melenyapkan kekuasaan dari Raja Namrud.
Nabi Ibrahim AS akhirnya lahir di Babilonia yaitu daratan bumi yang terletak di antara Sungai Eufrat dan Tigris yang disebut sebagai Ardhussawaad dengan seorang ayah bernama Aazar bin Annakhur bin Assyarigh dan ibu bernama Nuuna binti Karnaba bin Kuutsaa. Beliau ini lahir di jaman Nabi Namrud yang terkenal angkuh dan kejam. Saat Allah SWT menghendaki kelahiran Nabi Ibrahim AS, peramal sudah mengetahui akan ada seorang anak laki-laki yang akan menghancurkan kekuasaan dan patung-patung berhala Raja Namrud.
Bayi Yang Terselamatkan Oleh Allah SWT
Atas perintah dari Raja Namrud, maka semua wanita hamil di wilayah tersebut dikumpulkan dan ditahan dalam suatu tempat. Bila diantara mereka melahirkan bayi laki-laki, maka anak itu langsung disembelih. Atas kuasa dan kehendak Allah SWT, maka tak ada satupun yang mengetahui kehamilan dari ibunda Nabi Ibrahim AS. Saat sang ibu merasakan sakit menjelang kelahiran, maka ia melarikan diri menuju sebuah gua dan melahirkan di dalam gua. Setelah melahirkan sang nabi, maka ia kemudian merawat dan meninggalkannya di dalam gua.
Atas kehendak Allah SWT, tumbuh kembang nabi Ibrahim berbeda dengan nabi lainnya. Saat beliau berusia satu hari, maka dia menyerupai satu bulan. Saat berusia satu bulan, seperti usia satu tahun. Setelah lima belas tahun berada di dalam gua, Nabi Ibrahim As sudah bisa berbicara. Kemudian, dia berbicara pada ibunya untuk segera mengeluarkannya dari dalam gua karena ingin melihat suasana di luar gua. Ibunda nabi mengeluarkan nabi setelah isya. Nabi Ibrahim sangat senang sekali melihat pemandangan di luar gua. Pemandangan yang pertama dilihat adalah bintang. Beliau sangat menyukainya. Kemudian, sang nabi mulai melihat pemandangan lain seperti matahari dan bulan.
Nabi Ibrahim Bertemu Ayahnya
Ayah nabi Ibrahim yang bernama Aazar adalah seorang pembuat berhala atau patung terbaik di wilayah kekuasaan Raja Namrud. Sementara itu, nabi Ibrahim sudah memiliki pendirian yang sangat kuat mengenai Tuhannya dan berkeinginan untuk membebaskan kaum Kadlan untuk tidak menyembah berhala. Nabi Ibrahim menasehati ayahnya dengan lembut agar berhenti menyembah berhala lagi karena takut sang ayah akan tertimpa azab yang buruk dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Tetapi, ayah nabi Ibrahim tetap tak mau dan keras kepala. Bahkan sang ayah malah mengancam akan merajam nabi Ibrahim jika masih mempengaruhinya. Tetapi, nabi Ibrahim masih tetap lembut dan baik hati pada ayahnya. Dia kemudian minta ampun kepada Tuhan untuk ayahnya. Kelembutan hati Ibrahim tertuang dalam firman Allah SWT QS Maryam ayat 42-47:42.
Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala
Kaum Nabi Ibrahim kemudian mengajak Ibrahim untuk pergi ke Hurmuz yaitu kota diantara Basrah dan Kufah. Kemudian, Ibrahim memandang bintang-bintang. Kemudian, Nabi Ibrahim secara diam-diam pergi ke tempat berhala yang disembah oleh kaum Raja Namrud. Beliau melihat 72 buah berhala dan mendapati beberapa sajian makanan yang diberikan oleh kaum penyembah berhala. Kemudian, beliau bergumam dan mengolok-olok berhala tersebut “Kenapa kalian tidak makan sajian makanan tersebut?”. Lalu, Nabi Ibrahim mulai menghancurkan berhala tersebut satu persatu. Hancurnya berhala-berhala tersebut didengar oleh Raja Namrud dan membuatnya marah besar. Kemudian, dia mengutus orang untuk menangkap Nabi Ibrahim.
Mukjizat Nabi Ibrahim AS
Setelah perburuan yang cukup panjang untuk menangkap Nabi Ibrahim AS, Raja Namrud memerintahkan anak buahnya untuk membuat bangunan batu dengan tinggi tiga puluh hasta dan lebar 20 hasta di kampung Kausa. Kemudian, mereka mengumpulkan berbagai jenis kayu selama satu bulan. Kemudian, mereka mulai membakarnya selama tujuh hari tujuh malam. Nabi Ibrahim As kemudian dilemparkan ke dalam kobaran api yang sangat besar tersebut. Tetapi, atas kehendak Allah SWT, tempat itu dijadikan sebuah taman yang sejuk. Nabi Ibrahim AS tinggal di dalam kobaran api yang sangat besar itu selama tujuh hari. Ajaibnya, nabi Ibrahim masih hidup dan tak terbakar kecuali tali-tali yang mengikatnya. Saat Nabi Ibrahim dibakar, dia masih sangat muda yaitu berusia 26 tahun. Setelah peristiwa pembakaran itu, Allah mengutus nyamuk-nyamuk untuk melenyapkan kaum Raja Namrud. Nyamuk-nyamuk itu memakan daging dan juga meminum darah-darah kaum Raja Namrud.
Nabi Ibrahim As Memperoleh Wahyu Untuk Menyembelih Putranya, Nabi Ismail
Nabi Ibrahim As menikah dan memiliki seorang putra yang bernama Ismail, yang kelak menjadi seorang nabi juga. Saat Ismail beranjak dewasa berusia tiga belas tahun, Nabi Ibrahim bermimpi bahwa Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya. Kemudian, dia merenung dan berpikir, mimpi ini datangnya dari setan atau memang benar perintah Allah. Malam berikutnya, dia bermimpi hal yang sama. Kemudian, dia yakin bahwa mimpi itu memang datangnya dari Allah SWT.
Kemudian, Nabi Ibrahim AS bertekad kuat untuk melakukannya. Saat usia Ismail sudah cukup, Nabi Ibrahim memberikan pengertian kepada Ismail terkait perintah Allah SWT untuk menyembelihnya. Dengan besar hati, Ismail menyuruh Nabi Ibrahim untuk melakukan apa yang diperintahkan Allah SWT padanya. Kemudian, Nabi Ibrahim berserah diri dan membaringkan anaknya di sebuah tempat untuk melaksanakan perintah Allah. Atas kehendak Allah, malaikat Jibril datang dan mengganti Ismail dengan kambing besar. Inilah awal perintah penyembelihan hewan kurban di saat Idul Adha