Yuk Mengenal Gua Hira Sebagai Tempat Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan barokah yang dinanti-nanti oleh setiap umat Islam di seluruh dunia. Tentunya sebagai umat Islam kita sangat bangga menyambut bulan suci ini, baik mulai dari latihan puasa sunah atau meningkatkan ibadah sunah yang lainnya.
Apa Peristiwa Penting pada Bulan Ramadhan yang Kamu Ketahui?
Pada bulan Ramadhan setiap umat Islam yang sudah balig dan berakal sehat, diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Berbagai peristiwa penting bersejarah bagi umat Islam jatuh pada bulan Ramadhan, salah satunya adalah peristiwa Nuzulul Quran, tepatnya pada hari ke-17 Ramadhan.
Tahukah kamu bahwa Nabi Muhammad SAW resmi menerima wahyu untuk yang pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijriah. Saat itu Rasulullah berusia 40 tahun. Wahyu pertama tersebut diturunkan di sebuah tempat yaitu Gua Hira / Goa Hira. Melalui malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya yaitu Surat Al Alaq ayat 1 – 5.
Sebagaimana yang kita ketahui, dalam surat tersebut terdapat perintah untuk membaca. Saat itu Rasulullah menjawab bahwa “Aku tidak bisa membaca.” Kemudian Malaikat Jibril mengulanginya, hingga yang ketiga kali, sebagaimana lafaz pada surat Al Alaq ayat 1 – 5. Selepas itu, tubuh Rasulullah menggigil lalu pulang ke rumah dan meminta Khadijah untuk menyelimutinya.
Apa Makna dari Ayat Al-Quran yang Sebagai Wahyu Pertama Rasulullah?
Surat Al Alaq (1-5) yang diturunkan di Gua Hira sebagai pertanda kenabian Nabi Muhammad SAW memiliki makna yang sangat penting di dalamnya. Ayat pertama merupakan perintah kita untuk membaca. Beberapa ulama menafsirkan bahwa yang dimaksudkan di situ adalah bukan hanya membaca tulisan, tetapi sebagai bagian dari membaca keadaan yang ditemui, menyampaikan ilmu, menelaah, mendalami, maupun meneliti.
Ayat kedua mengajarkan kita untuk selalu ingat kepada Allah SWT dalam menjalankan setiap aktivitas, bisa diawali dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan ucapan hamdalah. Ayat ketiga sebagai bentuk kasih saying dari Allah SWT melalui ilmu yang telah diberikan. Al-Quran sebagai petunjuk hidup kita dan Rasul menjadi tauladan untuk kita.
Surat Al-Alaq memerintahkan untuk membaca, dalam hal ini memberikan makna bahwa ilmu itu sangatlah penting. Mengapa demikian? Karena dengan ilmu, derajat kita menjadi lebih mulai. Ilmu tersebut dapat berupa ilmu agama, maupun ilmu lain yang memberikan manfaat dan kemaslahatan untuk sesama.
Gua Hira Sebagai Tempat Bersejarah Bagi Umat Islam
Gua Hira sendiri terletak di sebuah Gunung Jabal An Nur, yang lokasinya berjarak sekitar empat kilometer ke arah timur laut Masjidil Haram. Gua Hira merupakan sebuah lorong tersembunyi dan sebagai tempat Nabi Muhammad SAW menyendiri. Kini Goa Hira menjadi salah satu tempat yang kerap dikunjungi oleh para Jemaah haji atau umrah.
Karena lokasi Goa Hira yang berada di atas Gunung Jabal AN Nur, maka bagi kamu yang ingin berkunjung haruslah mempersiapkan stamina yang cukup kuat. Mengapa demikian? Karena jalur pendakian terbilang cukup panjang yaitu 645 m dengan tinggi Gunung 281 meter. Kurang lebih kamu akan melewati 1000 anak tangga untuk bisa sampai di sebuah goa terpencil di gunung tersebut.
Seperti Apa Kondisi dan Penampakan dari Gua Hira?
Melihat dari kondisi Gunung Jabal An Nur, yang terletak di Kawasan Arab Saudi dengan iklim panas tentunya kondisi lingkungannya juga mendukung. Gua tersebut bisa dikatakan sebagai gunung yang penuh dengan batu. Sepanjang jalan ke arah goa berupa pemandangan bebatuan, mulai dari batu kerikil hingga batu berukuran besar.
Goa Hira merupakan goa yang sangat sempit, mungkin di dalamnya hanya bisa ditempati oleh tiga orang saja. Di bawah gua terdapat batu besar seperti kubah, beberapa ahli menyebutnya sebagai Kubah Jibril AS. Seperti itulah kondisi Goa Hira yang menjadi tempat Rasulullah mengasingkan diri dan merasakan kedamaian.
Bagaimana Kondisi Gua Hira Saat Ini?
Goa Hira menjadi salah satu tempat yang favorit untuk dikunjungi ketika kamu sengan beribadah haji atau umroh. Kondisi di kanan dan kiri jalan terlihat banyak yang berjualan makanan, air kemasan, maupun the kepada para peziarah. Sehingga, hal tersebut bisa menjadi obat bagi kamu yang kelelahan saat mendaki Gunung Jabal An Nur.
Ketika sudah sampai puncak, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan Kota Mekkah yang indah dan terlihat jelas. Tentunya kondisi sekarang ini berbeda dengan yang Nabi Muhammad SAW lihat dahulu. Dahulu hanya berupa bentang yang terbuka, sedangkan sekarang Kota Mekkah terlihat megah dan banyaknya bangunan tinggi yang berdiri di sekitarnya.
Itu dia mengenai Gua Hira dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Tentunya sebagai umat muslim kita hendak mempelajari dan memahami maksud dan tujuan dari peristiwa atau tempat bersejarah umat Islam. Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Mekkah, jangan lupa yah untuk mampir di Goa Hira.