Maqam Ibrahim Bukanlah Kuburan Tetapi Tempat Pertama Ka’bah Dibuat
Banyak yang mengira bahwa Maqam Ibrahim adalah kuburan, makam, tempat istirahat terakhir Nabi Ibrahim tetapi anggapan tersebut salah besar. Maqam Ibrahim adalah tempat dimana nabi menginjakkan kaki untuk pertama kalinya sebelum membangun kiblat Islam yakni Ka’bah di mekah.
Sejarah Maqam Ibrahim
Ketika allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim agar memindahkan kiblat Islam dari Masjid Aqsa ke sebuah tempat lainnya, maka Nabi Ibrahim segera berjalan menuju tempat yang dikehendaki. Tempat tersebut adalah mekah, Masjidil Haram yang kini menjadi tempat pertama dan terakhir kiblat Islam. Pijakan pertamanya adalah kaki nabi nabi yang diabadikan sebagai prasasti agung dan dibangun menara kecil. Jika anda sedang melakukan thawaf, maka putaran tak hanya dilakukan di Ka’bah saja tetapi juga di Maqam Ibrahim tersebut. Letak maqam ini tidak jauh dengan Ka’bah, sekitar 5 meteran dari pintu Ka’bah. Menara kecil atau maqam ini dilapisi dengan jendela emas yang di dalamnya ada cetakan kaki Nabi Ibrahim. Dalam cetakan kaki beliau, tidak semata ukuran kakinya sesuai nampak yang dilihat karena jaman dahulu ketika nabi menginjak kakinya ke tanah dan diabadikan sangat lama sehingga tertutupi ukuran asli kaki nabi.
Agar tidak hilang jejaknya, bentuk dan kaki beliau dibuat paten menggunakan batuan berlapis emas. Dalam cetakan kaki beliau dimakamnya memiliki ukuran panjang 27 cm, lebar 14 dan tinggi atau kedalaman 10 cm. Banyak yang mengira bahwa tinggi Nabi Ibrahim berbeda dengan ukuran manusia saat ini. Tinggi nabi dikatakan dalam sebuah riwayat bahwa setinggi 20 meter lebih dengan usia mencapai ratusan tahun. Dalam cetakan tersebut tidak ada bentuk jari beliau karena banyak sahabat beliau yang mencium dan memegang sehingga bekasnya mulai pudar. Nampak lonjong tetapi cetakan maqam ini dipastikan asli bukan rekayasa.
Maqam menjadi tempat sholat, benarkah?
Diceritakan sebuah hadis tentang Nabi Muhammad yang diberikan pertanyaan oleh sahabatnya Umar Bin Khattab,
“ Yaa Rasulullah, bagaimana jika kami shalat di bagian belakang Maqam Ibrahim?
Kemudian, Nabi Muhammad memberikan respon, “Wahai sahabat Umar, belum ada turun perintah Allah mengenai hal itu.”
Tak lama kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad yang berbunyi:
“ Dan hendaknya kalian membuat Maqam Ibrahim menjadi wadah untuk ibadah sholat” (QS Al-Baqarah: 125).
Setelah wahyu tersebut turun, Nabi Muhammad segera melakukan sholat di belakang maqam Nabi Muhammad sebanyak 2 rakaat. Hingga sekarang, jika jamaah umroh atau haji datang beribadah disarankan untuk melakukan sholat sunnah sebanyak 2 rakat dibelakang Maqam Ibrahim tersebut.
Jadi, maqam ibramim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim tetapi jejak kaki beliau ketika pertama kali menemukan lokasi kiblat umat Islam.
Lokasi Maqam Ibrahim
Tempat berpijak pertama kali Nabi Ibrahim dalam menentukan kiblat kemudian dipindahkan oleh Umar bin khattab ke sebelah timur guna tidak mengganggu jamaah yang akan thawaf. Menurut keterangan sejarah, ada batu yang diberikan oleh dari Allah SWT datang dari surga (diambil) bersama batu kecil lain menempel di batu Hajar Aswad. Batuan tersebut jadi lokasi berdiri Nabi Ibrahim ketika akan membangun Ka’bah berbarengan dengan nabi Ismail.
Batu di Maqam Ibrahim dirawat oleh Allah SWT, namun sekarang telah tertutup menggunakan logam perak.
Dimanakah jenazah Nabi Ibrahim disemayamkan?
Hingga saat ini, sejarah menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim lahir di wilayah yang berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa beliau lahir di babilonia irak, Damaskus, Harran, Ahwaz. Tidak ada catatan sejarah pasti yang menyebutkan bahwa beliau lahir dimana karena kala itu sedang banyak terjadi peristiwa penyembahan tuhan dengan berhala yang dibuat oleh tangan manusia. Saat ibrahim tumbuh dengan cerdasnya, dan mulai menemukan keanehan mengapa tuhan dari batu layak disembah, matahari hilang, bulan hilang dan muncul kembali maka beliau mulai berpetualang mencari Tuhan yang benar patut disembah.
Akhirnya, ibrahim muda menemukan tuhan yang benar pantas untuk disembah, yakni Allah SWT. Ketika Allah SWT masuk ke dalam hati dan pikiran Ibrahim maka dia tegas memusnahkan berhala yang ada di desa. Nabi Ibrahim mengajak semua orang agar menyembah Allah SWT sebagai tuhan maha besar. Tetapi, banyak pihak yang menentang hingga beliau dihukum bakar oleh raja keji. Saat itulah, mukjizat api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim padam dengan segala kekuasaan Allah SWT, saat itulah mulai banyak orang masuk Islam.
Jenazah Nabi Ibrahim berada di Goa Hebron dekat dengan istrinya, Sarah dan kedua putranya Nabi Ishak dan nabi Ismail. Kisah selanjutnya, nabi ismail yang disembelih oleh ayahnya (Nabi Ibrahim) sebagai ketaatan kepada Allah SWT yang kemudian diganti dengan seekor domba. Dari sinilah turun perintah berkurban, yang dinamakan dengan hari Raya Idul Adha.